Penguatan Energi Belajar: Menyikapi Cacat Bawaan Praktik Pendidikan Persekolahan
Cara belajar yang terlalu menghabiskan waktu anak bersama kertas, mencetak “anak pintar” namun rentan, kurang tangguh, kurang percaya diri dan kurang kreatif. Praktik pendidikan persekolahan, dengan tolok ukur prestasi berdasarkan kecakapan menjawab soal, memproduksi “anak pintar kertas”, “anak bodoh” dan “anak rata-rata” (tidak pintar dan tidak bodoh). Dan kita sulit menghindar dari dekapan rezim pendidikan seperti ini. Cara belajar pun di-setting untuk memenuhi tuntutan dan … Lanjutkan membaca Penguatan Energi Belajar: Menyikapi Cacat Bawaan Praktik Pendidikan Persekolahan